Karangasem, VoB - Terkait berita pembentukan Forgas (Forum Gerakan Adat Se-Nusantara) di kecamatan Manggis, Karangasem Sabtu (31/8/2024) lalu, Ir. I Gusti Ngurah Anom Adi Putra, MM selaku Tenaga Ahli DPRD Badung menanggapi dengan serius. Terkait visi dan misi yang dilaksanakan oleh Forgas ini, pihaknya menuai banyak pertanyaan.
"Hindu Dresta Bali yang seperti apa yang dimaksud? Karena jika Hindu Dresta Bali tanpa penyederhanaan itu akan ada banyak ritual. Menurut pengamatan saya dilapangan itu terlalu membuat umat sibuk dan terlalu mengexploitasi sehingga umat Hindu tidak punya kesempatan lain, sehingga energi habis untuk itu sedangkan sekarang jaman terbuka. Kita menjadi kurang kompetitif dampaknya berat, lebih besar pasak daripada tiang artinya dalam segi pengeluaran. Kesempatan kita mencari nafkah, menambah wawasan, mencari pendapat itu tertunda. Kita juga menjadi kurang produktif dan beban ekonomi serta beban psikis menjadi lebih berat,"Tandasnya ketika dikonfirmasi melalui telepon Whatsapp, Senin (2/8/2024).
Menurutnya sangat perlu menyederhanakan upacara keagamaan asal hal tersebut tidak mengurangi makna. Meski pihaknya tak menampik dampak positif pengaplikasian dari Hindu Dresta Bali pasti ada, namun disini pihaknya lebih menyoroti dampak negatif yang mungkin akan terjadi.
"Artinya ini menjadi kekhawatiran saya terkait itu, saya meminta penjelasan mohonlah diadakan forum diskusi publik agar semuanya jelas dan terbuka," Tandasnya.
Sementara itu, pada berita sebelumnya sudah dijelaskan jika tupoksi dari Forgas tersebut ialah menjaga tatanan adat tradisional budaya Hindu Dresta Bali dari aliran asing. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Forgas Provinsi Bali, Kadek Arya Bagiastra saat melaksanakam sosialisasi mengatakan,"Dalam pertemuan ini kita sudah sepakat untuk menjalankan visi misi kita dalam menjaga tatanan adat tradisi budaya Dresta Bali warisan adi luhung. Tentunya kita akan berdiri sebagai garda terdepan untuk menghalau yang namanya aliran asing, Trans Nasional asing yang masuk Indonesia khususnya di Bali. Tentunya Forgaslah yang akan menjadi garda terdepan untuk bisa memberikan edukasi, memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat, bahwa yang namanya Hindu, Hindu Dresta Bali sebagai Hindu yang memang turun temurun sebagai warisan leluhur itulah yang harus kita ajeg kan kedepan. Sehingga dalam pembentukan Forgas kecamatan, itulah yang harus kita junjung bersama," Katanya. (Ami)
Posting Komentar