Foto: Tim Badan Pemenangan GP laporkan dugaan tindakan tidak ketidaknetralan Camat Kubu ke Bawaslu (ist)
Karangasem, VoB - Setelah sebelumnya beberapa camat dan sekcam di Karangasem terindikasi menggalang dukungan untuk calon tertentu, kini terjadi lagi Camat yang terindikasi melukai netralitas Pilkada. Dimana pada Sabtu (12/10/2024) Camat Kubu dilaporkan oleh Badan Pemenangan GP (Gus Par-Guru Pandu) ke Bawaslu Karangasem karena dianggap melanggar netralitas setelah membagikan jadwal kampanye Pasangan Calon Nomor Urut 2 (Dana-Swadi) di grup WhatsApp Menuju Pilbup Karangasem 2024. Situasi ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat Karangasem tentang netralitas pejabat dan ASN setempat.
Beberapa pihak menilai bahwa sebagai ASN, camat seharusnya tidak terlibat dalam agenda kampanye calon, terlebih lagi jika itu menyangkut calon incumbent. Membagikan jadwal kampanye yang seharusnya untuk tim pemenangan internal ke grup publik dianggap melanggar etika.
Camat Kubu, I Gede Kaneka Setiawan, dilaporkan oleh I Nyoman Celos, I Made Juwita, dan I Nyoman Musna Antara. Musna menyatakan bahwa pada Jumat (11/10/2024) sekitar pukul 13.10 WITA, ia melihat postingan jadwal kampanye Paslon Nomor Urut 2 di grup WhatsApp yang langsung dihapus oleh Kaneka beberapa detik setelahnya. Musna juga menyebutkan bahwa Kaneka menghubunginya setelah postingan tersebut, namun ia tidak mengangkat telepon karena sedang tidur.
Berdasarkan kejadian ini, Kaneka diduga melanggar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota serta peraturan terkait disiplin ASN dan kampanye pemilihan.
Sebagai pelapor, Musna mengaku siap mempertanggungjawabkan laporannya di hadapan hukum. Wakil Badan Pemenangan GP, I Nyoman Celos, menyesalkan insiden ini dan menekankan pentingnya netralitas ASN. Ia berharap laporan ini segera ditindaklanjuti oleh Bawaslu Karangasem dan juga telah ditembuskan ke Bawaslu RI, Komisi Aparatur Sipil Negara, Ombudsman RI, dan Bawaslu Provinsi Bali.
Ketika dihubungi lebih lanjut mengenai postingan tersebut, I Gede Kaneka Setiawan tidak merespons panggilan maupun pesan. Namun, ia menjelaskan bahwa saat itu teleponnya dipegang oleh anaknya, yang secara tidak sengaja membagikan postingan tersebut. Kaneka menegaskan bahwa ia tidak terlibat dalam kampanye namun hanya memantau kegiatan kampanye di wilayahnya untuk menghindar. "Silakan awasi saya, apakah saya terlibat dalam kampanye," tegasnya. (Ami)
Posting Komentar